Skip to main content

POLARIMETER



POLARIMETER  (POLAX-2L  ATAGO)

            Pemutaran bidang Polarisasi yang terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan. Pemutaran bidang polarisasi tersebut adalah pada suhu tertentu, dan setiap bahan yang mengalami pemutaran bidang polarisasi dapat berputar ke arah kanan atau kiri.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sinar natrium pada lapisan cairan setebal 1 dm. Alat yang digunakan adalah polarimeter. Bila ketepatan 0,030 C, alat tersebut menunjukkan harga 00 dan 1800 pada air suling





Bagian bagian Polax-2L :

Front Side :

 

  1. Eyepiece / Lensa pandang
Lensa pandang, akan terlihat setengah lingkaran cerah dan gelap
  1. Display Panel
Hasil pengukuran digital yang ditunjukkan ( Sudut rotasi atau skala gula internasional)  atau menunjukkan suhu sampel pada saat pengukuran.
  1. Sample Chamber Cover
Penutup ruang sample
  1. Thermosensor
Sensor suhu sampel
  1. Sample stage
Lokasi untuk meletkkan tabung observasi
  1. Indication Selector Switch
Digunakan untuk memilih skala yang akan digunakan, posisi “DEG” ketika mengukur sudut rotasi, dan pilih 0Z jika ingin memilih standar gula internasional.

Rear Side / bagian belakang:

 

  1. Power Switch
Saklar untuk menghidupkan atau mematikan listrik
  1. Power Input connector
Konektor yang terhubung dengan kabel menuju listrikPLN
  1. Rating Label
Berisi serial number

 



Pengoperasian Panel

 

  1. ZERO SET switch
Untuk mereset tampilan display menjadi “0”.
  1. ZERO SET READY  lamp
Istilah yang dipakai ketika lampu menyala. Hal ini mengindikasikan bahwa polarimeter siap untuk di zero-set operation ( dienolkan)
  1. ROTATE (right-handed rotation)
Apabila tombol ini ditekan,  maka bidang tembus setengah lingkaran melalui lensa mata akan terlihat  akan berputar berlawanan  dan nilai yang ditunjukkan pada layar menjadi naik (mode rotasi normal)
  1. ROTATE( left-handed rotation)
  2. Apabila tombol ini ditekan,  maka bidang tembus setengah lingkaran melalui lensa mata akan terlihat  akan berputar searah jarum jam  dan nilai yang ditunjukkan pada layar menjadi turun (mode rotasi normal). 
  3. SHIFT/TEMP switch
Ketika ditekan bersama-sama dengan tombol ROTATE , maka putaran bidang tembus lingkaran akan bergerak menjadi cepat ( mode rotasi cepat)

Ketika tombol SHIFT/TEMP ditekan lama selama 2 detik atau lebih. Suhu sampel akan terlihat dilayar.

PREPARASI SEBELUM PENGUJIAN :

1.       Siapkan Tabung Observasi ( dari vendor disertakan tabung  ukuran 100mm(vol. 5ml) dan 200 mm( vol. 10 ml). Untuk tabung yang panjang digunakan untuk mengukur sampel dengan tingkat transparansi yang tinggi. Sedangkan tabung yang pendek digunakan untuk mengamati sampel dengan kondisi berwarna atau keruh (Untuk sampel yang keruh, kotor dan berwarna sebaiknya dilakukan penyaringan sebelum dilakukan pengukuran, agar tidak mengganggu pengamatan).


2.       Buka tabung observasi, dengan memutar salah satu fastening ring berlawanan arah jarum jam, kemudian ambil rubber ring dan deck glass pada sisi yang sama

3.       Tuangkan sampel / aquades  kedalam tabung secara berlebih, kemudian tutup tabung dengan deck glass dengan cara slide/menggeser pada ujung tabung, sehingga tidak ada gelembung udara yang terperangkap pada tabung.

4.       Letakkan rubber ring di atas deck glass,kemudian kencangkan  dengan cara memutar bagian  fastebing ring.
Nb.:
      • Jika ada gelembung udara  didalam tabung observasi, maka gelembung udara akan mengumpul di bagian air trap/perangkap udara
      • Jika terdapat banyak gelembung udara maka akan mengganggu pengukuran

                PETUNJUK KALIBRASI

1.       Nyalakan polarimeter dengan mekan switch ON/OFF. Kemudian pilih skala indikasi yang akan digunakan, bisa memilih satuan gula internasioanal atau skala DEG.

2.       Letakkan tabung observasi  yang berisi aquades / destilat water (sesuai petunjuk preparasi sebelum pengujian), di bagian tengah dari tempat sampel.

3.       Pastikan lampu ZERO SET  READY menyala, jika belum menyala maka tekan secara bersamaan SHIFT/TEMP dan ROTATE ( L /R) sampai lampu  ZERO SET READY menyala

4.       Ketika lampu ZERO SET READY menyala  pastikan bahwa garis batas bidang tengah lingkaran terlihat garis vertikal. Jika pada kasus garis batas terlihat tetapi lampu ZERO SET READY tidak menyala, berarti itu menandakan posisi yang salah. Apabila terdapat kasus seperti itu maka posisi diputar sekitar 1800 ( naik atau turun), dengan cara menekan SHIFT/TEMP dan ROTATE (L/R) secara bersama sampai lampu menyala.

5.       Setelah lampu ZERO SET READY menyala, lihat bagian lensa pandang mata (eyepiece).
·         Jika bidang batas setengah lingkaran sebelah kanan lebih cerah, maka tekan ROTATE R sampai bidang batas setengah lingkaran bagian kanan dan kiri sama.

·         Jika bidang batas setengah lingkaran sebelah kiri lebih cerah, maka tekan ROTATE L sampai bidang batas setengah lingkaran bagian kanan dan kiri sama.

6.       Jika kecerahan bidang batas setengah lingkaran bagian kanan dan kiri sudah sama, kemudian tekan tombol ZERO SET dan pastikan bahawa tampilan layar menunjukkan “0.00”(sudut putar) atau “0.0” (Skala internasional sugar).

TAHAPAN PENGUKURAN

1.       Sebelum pengukuran tentukan skala yang akan digunakan

2.       Letakkan tabung observasi yang berisi sampel (cara pengisian sampel sesuai petunjuk preparasi sebelum pengujian)  ditengah-tengah pada bagian peletakan sampel.

3.       Amati lensa pandang (eyepiece),maka akan terlihat kecerahan bidang setengah lingkaran berbeda antara sebelah kanan dan kiri.
·         Jika bidang batas setengah lingkaran bagian kanan lebih cerah, maka tekan tombol ROTATE  R sampai kecerahan bidang setengah lingkaran bagian kanan dan kiri sama, sesuai gambar dibawah ini :


·         Jika bidang batas setengah lingkaran bagian kiri lebih cerah, maka tekan tombol ROTATE  L sampai kecerahan bidang setengah lingkaran bagian kanan dan kiri sama, sesuai gambar dibawah ini :


4.       Jika bidang setengah lingkaran bagian kanan dan kiri sudah sama, lihat pada layar/ display  yang ditunjukkan. Catat nilai yang ditunjukkan sesuai skala yang digunakan kemudian hitung sesuai kebutuhan.
Nb.
  • ·         Disarankan pengujian dilakukan 3 sampai 5 kali kemudian diambil nilai rata-ratanya
  • ·         Jika selama 5 menit tidak ada aktivitas maka otomatis polarimeter akan stanby (observasi dibagian eyepiece terlihat gelap). Jika mengalami kasus seperti ini maka tekan tombol SHIFT/TEMP sampai hidup.
  • ·         Untuk melihat suhu sampel pada saat pengujian maka tekan tombol SHIFT/TEMP selama 2 detik aatu lebih, maka suhu sampel akan terlihat dilayar.
  • ·         Jika konsentrasi sampel sangat tinggi , tranparansi sampel adalah tidak rata dan remang-remang maka akan menyebabkan kegagalan dalam pengukuran. Jika terjadi kasusu seperti ini maka diamkan sampel beberapa saat sampai kondisinya stabil.
  • ·         Jika sampel gelap / kabur sebaiknya disaring terlebih dahulu. Jika transparansi masih gelap maka pengukuran akan gagal karena jarak cahaya untuk menembus sampel yang ada ditabung observasi menjadi sangat lama.
  • ·         Jika jumlah sampel yang diukur sangat sedikit, disarankan menggunakan ukuran tabung observasi  dengan kapasitas kecil misal menggunakan tabung dengan kapasitas 1.0 sampai 1.5 ml.

PERHITUNGAN

Jika spesific rotasi sudah diketahui, maka konsentrasi  yang tersusun  dalam sampel dapat dicari dengan menggunakan rumus :


 

C     = 100  α
           l . [α]tD
 



C             = Konsentrasi bahan (g/100ml)
α             = Hasil pengukuran yang ditunjukkan (sudut putar)
l        = Panjang Tabung observasi (dm)  *1 dm = 100 mm
[α]          = Rotasi Spesifik
t              = Suhu (0C)
D             = Simbol untuk menunjukkan panjamg gelombang dari pengukuran cahaya (D-ray = 589nm, di awadah POLAX-2L)

Contoh :
  1. Larutan L-sodium ascorbate diukur dengan menggunakan tabung observasi 100mm(1dm), sudut putar yang dihasilkan adlah 3,250. Rotasi spesifik dari larutan L-sodium ascorbate adalah 1160. Berapa Konsentrasi dari Larutan L-sodium ascorbate....
C =100  α      =100 x 3,25 = 2,80
    l . [α]tD          1  X 116
dari perhitungan diataas dapat deiketahui bahwa konsentrasi larutan L-sodium ascorbate adalah 2,80 g/100 ml

  1. Rotasi spesifik dapat dicari

 [α]tD =100  α
           l . C
  1. Jika larutannya pure

  [α]tD =   α _
           l . d

d= Density

Daftar pustaka :
Sri pranggonowati, dkk, petunjuk praktek pengawasan mutu hasil pertaniasn, 1982, departeman pendidikan dan kebudayaan direktorat pendidikan menengah kejuruan, jakarta.
Instruction Manual cat.No.5223 polax-2l

Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Alat-alat Laboratorium Kimia Dasar

Pengertian Laboratorium     Sebelum membahas alat apa saja yang ada di laboratorium dan fungsinya, sedikit akan kami bahas mengenai pengertian laboratorium dan tujuan penggunaan laboratorium.     Secara sempit laboratorium diartikan sebagai ruangan yang dibatasi oleh dinding yang di dalamnya terdapat alat-alat dan bahan-bahan beraneka ragam yang dapat digunakan untuk melakukan eksperimen (Subiyanto, 1998 : 79). Sudaryanto (1998 : 2) mendefinisikan laboratorium sebagai salah satu sarana pendidikan IPA, sebagai tempat peserta didik berlatih dan kontak dengan objek yang dipelajari secara langsung, baik melalui pengamatan maupun percobaan. Lebih lanjut Sudaryanto (1998 : 7) menyatakan peranan dan fungsi laboratorium ada tiga, yaitu sebagai (1) sumber belajar, artinya lab digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor atau melakukan percobaan, (2) metode pendidikan, meliputi metode pengamatan dan metode percobaan, dan (3) sar

Pengenalan Alat di Laboratorium Mikrobiologi dan Fungsinya

Pengertian Laboratorium     Sebelum membahas perlatan yang digunakan di laboratorium mikrobiologi, sebaiknya sudah mengetahui pengertian dan kegunaan laboratorium. Pengertian laboratorium sudah dijelaskan di postingan sebelumnya silahkan kunjungi disini untuk mendapatkan informasi mengenai pengertian laboratorium.     Setelah teman-teman mengetahui pengertian laboratorium secara umum, kami akan mengulas singkat mengenai laboratorium mikrobiologi. Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang didesain secara khusus untuk keperluan praktikum atau eksperimen  yang berhubungan dengan mikrobiologi. Mikrobiologi merupakan cabang ilmu dari biologi yang khusus mempelajari jasad-jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani (micros = kecil, bios = hidup, dan logos = pengetahuan) sehingga secara singkat dapat diartikan bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk-mahluk hidup yang kecil-kecil. Mahluk-mahluk hidup yang kecil-kecil tersebut disebut juga dengan mikr

Rubber bulb / Pipet filler

Pengenalan  Rubber bulb / Pipet filler     Rubber bulb adalah alat dasar yang harus dimiliki pada suatu laboratorium. Meskipun tergolong alat yang dasar tetapi keberadaannya sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan dalam kegiatan praktikum maupun eksperimen di laboratorium.     Sebelum membahas bagian-bagian rubber bulb dan cara penggunaan rubber bulb , akan kami bahas beberapa istilah yang digunkan untuk menyebutkan alat ini. Nama yang digunakan untuk menyebut alat ini. Ada yang menyebut dengan istilah pipet filler,  ada yang menyebut dengan istilah karet penghisap bahkan ada yang menyebutkan dengan istilah filler saja. Istilah nama tersebut adalah untuk menyebutkan alat yang sama.     Meskipun penggunaan  rubber bulb tergolong sederhana akan tetapi kemungkinan beberapa sahabat sekali membutuhkan informasi mengenai nama bagian-bagian rubber bulb dan cara menggunakan rubber bulb. Berikut akan kami paparkan beberapa hal yang berkaitan dengan alat ini