Skip to main content

TPC

Total Plate Count  (TPC) adalah suatu metode penghitungan mikroba dengan menggunakan medium padat untuk membiakkan mikroba. Media yang sering digunakan pada uji TPC adalah  Plate Count Agar  (PCA).  Uji TPC ini dapat dilakukan dengan 2 cara  yaitu
1.       Pour Plate ( metode tuang)
2.       Spread Plate ( metode sebara)
Sebelum membahas Uji TPC  sebaiknya anda sudah memahami istilah-istilah dibawah ini:


No.
Istilah
Keterangan
1.
Inokulum

Mikroorganisme atau patogen yang diinokulasikan ke dalam sebuah media, dimana mikroorganisme tersebut masih dalam keadaan hidup.
2.
Inokulasi
Proses penanaman biakan ( inokulum ) kedalam  media tertentu.
3.
Inkubasi

Proses pengeraman mikroba dalam media tertentu dengan suhu dan waktu tertentu.
4.
Media

Bahan bahan padat / cair yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan mikroba sehingga mikroba dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik didalamnya
5.
Coloni Counter
Alat yang digunakan untuk membantu penghitungan jumlah koloni mikroba.
6.
Inkubator
Alat yang digunakan untuk melakukan inkubasi
7.
Oven
Alat yang digunakan untuk sterilisasi alat dengan panas kering
8.
Autoclave
Alat yang digunakan untuk sterilisasi alat dan bahan deng metode uap panas bertekanan tinggi.
9.
Isolasi

Suatu prose pemisahan satu jenis mikroorganisme dari campurannya hingga diperoleh mikroorganisme murni.
10.
Aseptis
Keadaan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit.

Prinsip Kerja Total Plate Count
Total Plate Count  adalah menumbuhkan sel mikroorganisme  pada media agar, sehingga mikroba yang masih hidup akan berkembangbiak dan membentuk koloni yang dapat dihitung  langsung tanpa bantuan mikroskop.

Tujuan Uji TPC
Untuk menghitung jumlah sel mikroba yang terdapat pada suatu bahan. Jumlah sel mikroba yang diperoleh digunakan sebagai parameter penentu kualitas suatu bahan.

Langkah-langkah Uji TPC :

1.       Menyiapkan media
               Media yang sering digunakan adalah Plate Count Agar. Larutkan 17,5 gram PCa pada 1000 ml aquades, kemudian panaskan sampai mendidih. Tujuannya adalah agar media PCA benar benar terlarut dengan sempurna dalam aquades. Apabila media PCA tidak terlarut dengan sempurna maka media yang dibuat nanti bisa jadi tidak memadat.  Selain itu panas yang digunakan jangan terlalu tinggi , apabila panas yang digunakan terlalu tinggi maka media yang dibuat bisa gosong. Selain pemanasan proses pengadukan juga harus dilakukan dengan berkala, jika tidak kemungkinan media akan mengendap dan proses pencampuran menjadi lama. Setelah media terlarut sempurna kemudian media disterilisasi dengan mengguanakan Autoclave selama 15 menit pada suhu 121 derajat Celcius / tekanan 1,5 ATM. Silahkan baca lebih lengkap mengenai cara mengunakan autoclave


2.       Menyiapkan larutan pengencer
               Ada beberapa larutan pengencer yang sering digunakan seperti NaCL 0,85 %,  larutan buffer fosfat, pepton water dll. Pengenceran bertujuan untuk mengurangi jumalah mikroba tumbuh, sehingga mempermudah penghitungan koloni yang muncul.

3.       Menyiapkan peralatan yang akan digunakan
               Perlatan yang akan digunakan seperti cawan petri / petri disk dan  pipet dibersihkan kemudian dibungkus dengan alumunium foil atau kertas yang tidak terlalu tebal, kemudian disterilisasi dengan menggunakan oven dengan pada subu 180 derajat Celcius selama 2 jam.
Lebih lengkap mengenai cara menggunakan  Oven.

4.       Inokulasi
               Proses inokulasi dapat dilakukan dengan metode tuang atau metode sebar. Pada tahap ini dibututuhkan suatu kondisi yang aseptis. Jika kondisi ini diabaikan maka kemungkinan media akan terkontaminasi mikroba dari luar . Maka sebaiknya tangan dan tempat kerja disterilkan dengan alcohol 70%  . Untuk menjadikan kondis aseptis bisa dilakukan dengan menyalakan lampu sprirtus dengan jarak maksimal 30cm dari arah pancaran lampu spirtus. Namun akan lebih sempurna apabila proses inokulasi dilakukan pada laminar air flow. Silahkan buka link ini untuk mempelajari lebih lengkap cara menggunakan Laminar Air Flow . Sumber kontaminan yang lain adalah berasal dari mulut , sehingga disarankan menggunakan Masker pada saat inokulasi.

5.       Inkubasi
               Proses inkubasi dilakukan dengan menyimpan biakan yang sudah ditanam pada media didalam inkubaror selama 48 jam pada suhu 35 derajat Celcius.

6.       Pengamatan dan penghitungan koloni
               Untuk mempermudah proses penghitungan colony  gunakan colony counter . Untuk menghitung koloni silahkan pelajari Standar Plate Count ( SPC) sedangkan langkah-langkah menghitung koloni silahkan buka Pelajari lebih lanjut mengenai cara menggunankan colony counter. 

7.       Mematikan mikroba yang sudah ditumbuhkan
              Setelah selesai melakukan pengamatan Matikan mikroba yang sudah ditumbuh tadi dengan cara disterilkan dengan menggunakan autoclaf seperti langkah no 1.

Kekurangan :
Perhitungan tidak menunjukkan jumlah yang sebenarnya, karena hanya sel hidup yang hidup yang terhitung dan beberapa sel yang tumbuh berdekatan akan bergabung dan membentuk satu koloni.

Memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkan alat dan bahannya, selain itu waktu inkubasi juga cukup lama.

Demikian penjabaran mengenai uji TPC, mohon maaf kalu ada kesalahan. Semoga artikle ini bermanfaaat .

salam



Comments

Post a Comment

Terimakasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar

Popular posts from this blog

Pengenalan Alat-alat Laboratorium Kimia Dasar

Pengertian Laboratorium     Sebelum membahas alat apa saja yang ada di laboratorium dan fungsinya, sedikit akan kami bahas mengenai pengertian laboratorium dan tujuan penggunaan laboratorium.     Secara sempit laboratorium diartikan sebagai ruangan yang dibatasi oleh dinding yang di dalamnya terdapat alat-alat dan bahan-bahan beraneka ragam yang dapat digunakan untuk melakukan eksperimen (Subiyanto, 1998 : 79). Sudaryanto (1998 : 2) mendefinisikan laboratorium sebagai salah satu sarana pendidikan IPA, sebagai tempat peserta didik berlatih dan kontak dengan objek yang dipelajari secara langsung, baik melalui pengamatan maupun percobaan. Lebih lanjut Sudaryanto (1998 : 7) menyatakan peranan dan fungsi laboratorium ada tiga, yaitu sebagai (1) sumber belajar, artinya lab digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor atau melakukan percobaan, (2) metode pendidikan, meliputi metode pengamatan dan metode percobaan, dan (3) sar

Pengenalan Alat di Laboratorium Mikrobiologi dan Fungsinya

Pengertian Laboratorium     Sebelum membahas perlatan yang digunakan di laboratorium mikrobiologi, sebaiknya sudah mengetahui pengertian dan kegunaan laboratorium. Pengertian laboratorium sudah dijelaskan di postingan sebelumnya silahkan kunjungi disini untuk mendapatkan informasi mengenai pengertian laboratorium.     Setelah teman-teman mengetahui pengertian laboratorium secara umum, kami akan mengulas singkat mengenai laboratorium mikrobiologi. Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang didesain secara khusus untuk keperluan praktikum atau eksperimen  yang berhubungan dengan mikrobiologi. Mikrobiologi merupakan cabang ilmu dari biologi yang khusus mempelajari jasad-jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani (micros = kecil, bios = hidup, dan logos = pengetahuan) sehingga secara singkat dapat diartikan bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk-mahluk hidup yang kecil-kecil. Mahluk-mahluk hidup yang kecil-kecil tersebut disebut juga dengan mikr

Rubber bulb / Pipet filler

Pengenalan  Rubber bulb / Pipet filler     Rubber bulb adalah alat dasar yang harus dimiliki pada suatu laboratorium. Meskipun tergolong alat yang dasar tetapi keberadaannya sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan dalam kegiatan praktikum maupun eksperimen di laboratorium.     Sebelum membahas bagian-bagian rubber bulb dan cara penggunaan rubber bulb , akan kami bahas beberapa istilah yang digunkan untuk menyebutkan alat ini. Nama yang digunakan untuk menyebut alat ini. Ada yang menyebut dengan istilah pipet filler,  ada yang menyebut dengan istilah karet penghisap bahkan ada yang menyebutkan dengan istilah filler saja. Istilah nama tersebut adalah untuk menyebutkan alat yang sama.     Meskipun penggunaan  rubber bulb tergolong sederhana akan tetapi kemungkinan beberapa sahabat sekali membutuhkan informasi mengenai nama bagian-bagian rubber bulb dan cara menggunakan rubber bulb. Berikut akan kami paparkan beberapa hal yang berkaitan dengan alat ini