Skip to main content

COLONY


MENGHITUNG BAKTERI SECARA TIDAK LANGSUNG

Setelah dilakukan inokulasi ke dalam media agar, cawan yang berisi media dan inokulum di inkubasi pada inkubator selama 2x 24 jam pada suhu 35 derajad C.  Kemudian dilakukan pengamatan berapa jumlah koloni yang muncul setelah tahap inkubasi?  Sebelum melakukan penghitungan koloni, diharapkan sudah memahami konsep pengenceran sampel. Pengenceran bertujuan untuk mengurangi jumalah mikroba tumbuh, sehingga mempermudah penghitungan koloni yang muncul. Adapun jumlah koloni sebenarnya dapat dihitung dengan cara membandingkan dengan factor pengencerannya (FP).


Koloni yang tumbuh  tidak selalu berasal dari satu sel mikroorganisme karena beberapa mikroorganisme tertentu cenderung membentuk kelompok atau berantai. Hal ini sering diistilahkan Colony Forming Units (CFU’s) per ml. Alat bantu yang digunakan untuk  menghitung colony  dinamakan Colony Counter. Adapun syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai berikut :
  1. Satu Koloni dihitung satu koloni
  2. Dua Koloni yang bertumpuk dihitung satu koloni
  3. Beberapa koloni yang bertumpuk dihitung satu koloni
  4. Dua Koloni yang berimpitan dan masaih dapat dibedakan dihitung dua koloni
  5. Koloni yang terlalu besar ( lebih dari setengah luas cawan ) tidak dihitung
  6. Koloni yang besar kurang dari setengah luas cawan dihitung satu koloni

Cara menghitung sel relative / CFU’s per ml


CFU’s / ml = Jumlah koloni x factor pengencer
Misal :  
Penanaman dilakukan dari tabung pengenceran 10-5 dengan metode Spread Plate dan Pour Plate

Spread Plate
Diketahui:
Koloni = 50, FP = 1/10-5, Sampel = 0,1 ml.

Jumlah CFU’s / ml    
=         50 x 105 CFU’s / 0,1 ml
=          5.000.000 CFU’s / 0,1 ml
=          50.000.000 CFU’s /  ml
=          5 x 107 CFU’s / ml

Pour Plate
Diketahui:
Koloni = 50, FP = 1/10-5, Sampel = 1 ml.

Jumlah CFU’s / ml      
=         50 x 105 CFU’s / 1 ml
=          5.000.000 CFU’s / 1 ml
=          5.000.000 CFU’s /  ml
=          5 x 106 CFU’s / ml

Standar Plate Count ( SPC)


Koloni yang dilaporkan  menggunakan SPC mempunyai beberapa ketetuan berdasarkan statistic untuk memperkecil kesalahan dalam perhitungan. Beberrapa ketentuan yang harus diperhatikan antara lain

1. Jumlah koloni yang dilaporkan terdiri dari 2 digit yaitu angka satuan dan angka sepersepuluh yang dikalikan kelipatan 10
10-5
SPC
Keterangan
236
2,4 x 107
236 dibulatkan menjadi 240
254
2,5 x 107
254 dibulatkan menjadi 250
127
1,3 x 107
127 dibulatkan menjadi 130

2. Jumlah koloni yang dilaporkan antara 30 -300
10-2
10-3
10-4
SPC
Keterangan
236
25
6
2,4 x 104
(25 dan 6) < 30
650
140
11
1,4 x 105
650 > 300 dan
 11 < 30
TNTC
TNTC
185
1,9 x 106
TNTC > 300
3. Jika diperoleh perhitungan  < 30 koloni  dari semua pengenceran, maka hanya pengenceran terendah yang dilaporkan.
10-2
10-3
10-4
SPC
Keterangan
17
2
0
1,7 x 103
Semua < 30

4. Jika diperoleh perhitungan  > 30 koloni dari semua pengenceran maka hanya pengenceran tertinggi yang dilaporkan.
10-2
10-3
10-4
SPC
Keterangan
TNTC
TNTC
348
3,5 x 106
Pngncrn tertinggi (10-4)
TNTC
325
18
3,3 x 105
Pngncrn tertinggi (10-3)

5. Jika pada dua pengenceran , pada masing-masing pengenceran diperoleh jumlah koloni antara 30-300 dan hasil bagi dari jumlah koloni pengenceran tertinggi dan terendah  ≤ 2, maka jumlah yang dilaporkan  adalah nilai rata-rata. Namun jika hasil bagi dari jumlah koloni pengenceran tertinggi dan terendah  > 2 maka jumlah yang dilaporkan adalah pengenceran terendah.
10-2
10-3
SPC
Keterangan
293
41
3,5 x 104
((41x1000)/(293x100)) < 2
dan
((290x100)+(41x1000))/2 =35.000
140
35
1,4 x 104
((35 x 1000)/(140 x 100)) >2

6. Jika pada jumlah koloni pengencer36.0n terendah < 30 sedangkan pengenceran tertinggi >30. Maka data yang dilaporkan.
10-2
10-3
SPC
Keterangan
0
355
3,6 x 105
Pengenceran tertinggi
325
25
3,3 x 104
Pengenceran terendah

7. Apabila setiap pengenceran digunakan 2 cawan petri (duplo), maka jumlah angka yang digunakan adalah rata-rata dari kedua nilai jumlah masin-masing setelah diperhitungkan.
10-2
10-3
10-4
SPC
Keterangan
175
208
15
20
5
2
(175.500 + 20.800)/2
=1,9 x104
15 dan 20 < 30
135
165
45
45
5
8

(13.500 + 16.500)/2
=1,5 x 104
45.000/13.500 >2
45.000/165.000 >2
Dilap. Pengc. Terendah
275
285
35
40
5
7
(27.500+35.000)/2 =a
(28.500+40.000)/2 =b
(a+b)/2 =32.750
=3,3 x 104
35.000/27.500<2
40.000/28.500<2
290
305
25
28
5
0
(29.000+30.500)/2=
3 x 104
25 dan 28 < 30
Meskipun 305>300
8. Apabila semua pinggan petri memperlihatkan :
  • Tidak ada koloni
  • Penyebaran yang luar biasa
  • Terdapat kontaminasi dari luar
  • Hasilnya kurang memuaskan / meragukan
Maka percobaan sebaiknya diulang lagi dan dinyatakan penyebabnya


LATIHAN :


Berikut ini data hasil plating dari sampel kefir de carrota pada media MRSA. Hitung jumlah koloni berdasarkan metode SPC!(Saparianti, 2014).
Sampel Ke-
Jumlah koloni Pada Pengenceran
10-4
10-5
10-6
1
TBUD
305
89
2
TBUD
248
82
3
189
52
21
4
TBUD
TBUD
23
5
18
7
0
Hitung berapa jumlah koloni per mL nya berdasarkan aturan SPC. Tuliskan tahapan penghitungan anda!
1.      Pengenceran yang diambil adalah pengenceran 10-6 karena pada pengenceran tersebut menghasilkan jumlah koloni kisaran 30-300
Jumlah koloni per ml = 8,9 x 10CFU per ml 

2.      Karena pada dua pengenceran tersebut diperoleh jumlah koloni kisaran 30-300 maka menggunakan rumus. Apabila hasilnya kurang dari 2 maka diambil rata-rata. Apabila hasilnya lebih dari 2 maka diambil pengenceran terendah.
Jadi, Jumlah koloni per ml = 2,48 x 10CFU per ml 
                                        = 2,5 x 10CFU per ml

3.      Karena pada dua pengenceran tersebut diperoleh jumlah koloni kisaran 30-300 maka menggunakan rumus. Apabila hasilnya kurang dari 2 maka diambil rata-rata. Apabila hasilnya lebih dari 2 maka diambil pengenceran terendah.
Jadi, Jumlah koloni per ml = 1,89 x 10CFU per ml 
                                        = 1,9 x 106CFU per ml 

4.      Karena jumlah koloni kurang dari kisaran 30 dan ada yang TBUD maka yang diambil adalah yang mendekati 30.
Jumlah koloni per ml = 2,3 x 10CFU per ml

5.      Karena jumlah koloni kurang dari kisaran 30 maka yang diambil adalah yang mendekati 30.
Jumlah koloni per ml = 1,8 x 10CFU per ml

Demikian artikel cara menghitung koloni sesuai standar perhitungan  (SPC). Semoga artikel ini bermanfaat. Mohon maaf kalo banyak terdapat kesalahan. Sekian dari kami.

Daftar pustaka
http://velahumaira.blogspot.co.id/2014/04/laporan-mikrobiologi-umum-hitungan-cawan.html

Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Alat-alat Laboratorium Kimia Dasar

Pengertian Laboratorium     Sebelum membahas alat apa saja yang ada di laboratorium dan fungsinya, sedikit akan kami bahas mengenai pengertian laboratorium dan tujuan penggunaan laboratorium.     Secara sempit laboratorium diartikan sebagai ruangan yang dibatasi oleh dinding yang di dalamnya terdapat alat-alat dan bahan-bahan beraneka ragam yang dapat digunakan untuk melakukan eksperimen (Subiyanto, 1998 : 79). Sudaryanto (1998 : 2) mendefinisikan laboratorium sebagai salah satu sarana pendidikan IPA, sebagai tempat peserta didik berlatih dan kontak dengan objek yang dipelajari secara langsung, baik melalui pengamatan maupun percobaan. Lebih lanjut Sudaryanto (1998 : 7) menyatakan peranan dan fungsi laboratorium ada tiga, yaitu sebagai (1) sumber belajar, artinya lab digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor atau melakukan percobaan, (2) metode pendidikan, meliputi metode pengamatan dan metode percobaan, dan (3) sar

Pengenalan Alat di Laboratorium Mikrobiologi dan Fungsinya

Pengertian Laboratorium     Sebelum membahas perlatan yang digunakan di laboratorium mikrobiologi, sebaiknya sudah mengetahui pengertian dan kegunaan laboratorium. Pengertian laboratorium sudah dijelaskan di postingan sebelumnya silahkan kunjungi disini untuk mendapatkan informasi mengenai pengertian laboratorium.     Setelah teman-teman mengetahui pengertian laboratorium secara umum, kami akan mengulas singkat mengenai laboratorium mikrobiologi. Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang didesain secara khusus untuk keperluan praktikum atau eksperimen  yang berhubungan dengan mikrobiologi. Mikrobiologi merupakan cabang ilmu dari biologi yang khusus mempelajari jasad-jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani (micros = kecil, bios = hidup, dan logos = pengetahuan) sehingga secara singkat dapat diartikan bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk-mahluk hidup yang kecil-kecil. Mahluk-mahluk hidup yang kecil-kecil tersebut disebut juga dengan mikr

Rubber bulb / Pipet filler

Pengenalan  Rubber bulb / Pipet filler     Rubber bulb adalah alat dasar yang harus dimiliki pada suatu laboratorium. Meskipun tergolong alat yang dasar tetapi keberadaannya sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan dalam kegiatan praktikum maupun eksperimen di laboratorium.     Sebelum membahas bagian-bagian rubber bulb dan cara penggunaan rubber bulb , akan kami bahas beberapa istilah yang digunkan untuk menyebutkan alat ini. Nama yang digunakan untuk menyebut alat ini. Ada yang menyebut dengan istilah pipet filler,  ada yang menyebut dengan istilah karet penghisap bahkan ada yang menyebutkan dengan istilah filler saja. Istilah nama tersebut adalah untuk menyebutkan alat yang sama.     Meskipun penggunaan  rubber bulb tergolong sederhana akan tetapi kemungkinan beberapa sahabat sekali membutuhkan informasi mengenai nama bagian-bagian rubber bulb dan cara menggunakan rubber bulb. Berikut akan kami paparkan beberapa hal yang berkaitan dengan alat ini